PERMENNYA MASIH TERASA MANIS DI LIDAH
Posted under Articles on : 17/02/2015 10:03:52

Seorang lelaki tua terbaring lemah di sebuah rumah sakit. Seorang pemuda datang membesuknya setiap hari dan ia menghabiskan waktu berjam-jam bersama lelaki tua itu. Menyuapinya, membersihkan badannya dan membimbingnya berjalan-jalan di taman, lalu membantunya kembali berbaring dan baru pergi setelah merasa tenang bahwa orang tua itu sudah bisa ditinggal. Suatu ketika perawat yang datang memberi obat dan memeriksa kondisi orang tua itu berkata, "TUHAN telah memberkahi Bapak dengan anak yang berbakti. Setiap hari ia datang untuk mengurus Bapak". Tanpa berkata lelaki tua itu memandang perawat itu sejenak, lalu memejamkan kedua matanya. Kemudian berkata dengan nada sedih, "Saya berangan-angan andai ia adalah salah seorang anakku! Dia adalah anak yatim di lingkungan tempat tinggal kami. Suatu ketika saya melihatnya menangis setelah kematian ayahnya. Maka sayapun membujuknya dan membelikan permen untuknya. Setelah itu saya tidak pernah lagi berbincang denganya. Ketika ia tahu bahwa saya dan istri sudah tinggal berdua saja, ia pun berkunjung setiap hari untuk memastikan kami baik-baik saja. Ketika kondisi fisik saya mulai menurun, ia mengajak saya dan istri saya tinggal di rumahnya dan membawa saya ke rumah sakit untuk berobat. Saya pun bertanya, "Nak, mengapa engkau menyusahkan diri mengurus kami?" Sambil tersenyum ia menjawab, "Manis permennya masih terasa di mulut saya". TUHAN telah tetapkan Hukum Tabur Tuai. Setiap dari kita akan memetik hasil dari apa yang pernah kita tanam. Karena itu taburlah kebaikan, walaupun hanya dengan memberi senyuman atau sapaan. SEMANGATLAH MENABUR KEBAIKAN! |